BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM— Nama Saritem sering disebut, tapi jarang benar-benar diselami. Bagi sebagian orang, itu hanyalah nama kawasan—lekat dengan stigma, gelap, dan tabu. Namun di baliknya, tersembunyi sosok yang tak kalah kompleks: perempuan yang konon menjadi asal-muasal nama itu. Siapa sebenarnya Nyi Saritem?
Inilah yang coba digali dalam Diskusi Buku #73 Temu Sejarah, yang kali ini membedah buku SARITEM karya Aan Merdeka Permana. Diskusi ini akan berlangsung pada Kamis, 10 Juli 2025, pukul 20.00–21.30 WIB via Zoom—gratis dan terbuka untuk siapa saja yang ingin mengulik lapisan-lapisan sejarah yang selama ini tertutup debu stigma.
Nyi Saritem bukan hanya cerita, tapi juga cermin. Ia mencerminkan bagaimana sejarah sering kali ditulis dari perspektif kuasa, lalu disederhanakan menjadi hitam-putih. Dalam narasi yang berkembang, Nyi Saritem disebut-sebut sebagai pendiri lokalisasi di Bandung. Tapi narasi lain menyebut bahwa ia justru pejuang diam-diam—berusaha menyelamatkan perempuan dari jerat kemiskinan dan eksploitasi yang lebih brutal.
Seperti banyak tokoh perempuan dalam sejarah Nusantara, kisah Saritem diliputi simpang-siur. Nama besarnya diabadikan sebagai label kawasan, tapi tidak banyak yang tahu siapa dia sebenarnya. Inilah yang membuat diskusi buku ini jadi penting: bukan sekadar membedah teks, tapi juga membuka ruang tafsir baru terhadap sejarah lokal, sejarah perempuan, dan sejarah yang selama ini luput dari perhatian.
Diskusi ini menghadirkan Pramukti Adhi Bhakti sebagai pembedah buku dan Isnaya Denaswari sebagai moderator. Bersama-sama, mereka akan membawa peserta menjelajahi ruang-ruang yang jarang disentuh: sejarah lokal yang membentuk identitas kota, dan kisah perempuan yang tak bisa dikotakkan dalam satu label semata.
Melalui pendekatan sejarah alternatif, SARITEM bukan hanya membahas tokoh, tapi juga mengajak kita bertanya: bagaimana kita memperlakukan masa lalu? Siapa yang berhak bicara atas nama sejarah? Dan seberapa sering kita menempatkan perempuan hanya sebagai objek dalam narasi besar yang maskulin?
📚 Diskusi Buku #73 Temu Sejarah – SARITEM
🗓️ Kamis, 10 Juli 2025
🕗 20:00 – 21:30 WIB
📍 Via Zoom – GRATIS
🔗 Pendaftaran: 0895-3572-55688
Ketik: Daftar Diskusi Buku #73 – Nama – Domisili
Untuk kamu yang tertarik pada sejarah kota, isu perempuan, dan tafsir sosial yang berlapis-lapis, diskusi ini adalah ruang yang tepat. Karena dalam sejarah, tak ada yang sepenuhnya selesai. Termasuk nama Saritem, yang hingga kini masih jadi teka-teki antara mitos, luka, dan kemungkinan penebusan.
Mari hadir, mendengar, dan menafsir bersama. Karena sejarah, seperti halnya hidup, selalu layak diperdebatkan. (tiwi)












