BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM —Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandung bekerja sama dengan Indonesia Road Safety Partnership (IRSP) untuk mensosialisasikan zona road safety day.
“Kita harus mensosialisasikan kepada anak-anak usia sekolah, di tingkat pendidikan anak usia dini, SD, dan SMP. Bagaimana cara berlalu lintas yang baik,” ujar Presiden IRSP Elly Sinaga, kepada wartawan, Rabu (22/12/2021).
Elly mengatakan, sosialisasi dilakukan terhadap siswa yang di lingkungan sekolahnya sudah ada zona selamat sekolah (ZOSS). Sekolah yang sudah dilengkapi ZOSS sendiri memiliki beberapa kriteria, diantaranya sekolah yang dianggap rawan kecelakaan.
“Sekolah rawan kecelakaan menjadi salah satu penyebab, timbulnya kecelakaan lalu lintas yang mengakibatkan korban jiwa. Seperti halnya di SMP 14 Jalan Supratman ini, merupakan sekolah yangn berada di kawasan yang sangat padat arus lalulintasnya,” tambahnya.
Karenanya, pemerintah berupaya melindungi anak-anak usia sekolah dari kecelakaan, terutama karena lokasi sekolah ada di pinggir jalan. Dengan diterbitkannya Peraturan Dirjen Perhubungan Darat Nomor SK.3582/AJ.403/DRJD/2018 tentang Zona Selamat Sekolah (ZOSS).
Elly mengatakan, sejak dilaksanakannya program Zona Selamat Sekolah (ZOSS) dirasa perlu dilakukan pemantauan dan evaluasi keberhasilan program tersebut. Dalam meningkatkan pengetahuan, perubahan perilaku keselamatan lalu lintas dan diharapkan dapat menurunkan angka kecelakaan lalu lintas di kalangan siswa.
“Yang akan diajarkan nantinya, selain bagaimana cara berkendara yang baik, cara menyebrang yang baik, dan cara untuk naik motor yang baik. Karena di SMP 14 ini, sekitar 90% siswanya diantar dengan menggunakan motor,” terangnya.
Beberapa sekolah yang telah mendapatkan fasilitas ZOSS dan menjadi sasaran pada kegiatan sosialisasi ini adalah SDN 061 Cijerah, SDN 093 Tunas Harapan, SDN 062 Ciujung, SMPN 22 Kota Bandung, dan SMPN 14 Kota Bandung.
“Kita mengajarkan bagaimana cara menyebrang yang baik, dan bagaimana cara naik angkot yang baik,” katanya.
Nantinya, lanjut Elly, akan ada duta-duta keselamatan jalan yang mengingatkan masyarakat untuk tertib dan taat berlalu lintas.
“Kalau diingatkan oleh anak kecil, kan siapa tahu orang jadi lebih malu dan akhirnya bisa taat aturan,” tuturnya.
Fasilitas keselamatan
Sementara itu, Kepala Dishub Kota Bandung Ricky Gustiadi mengatakan, pihaknya akan melengkapi fasilitas keselamatan untuk penyeberangan di sekitar SD, SMP, dan SMA.
“Untuk pelican crossing, kebutuhan akan disesuaikan dengna hasil kajian dan analisa. Makanya nanti akan kita data kembali, agar kami bisa memberikan jaminan keselamatan terhadap anak-anak,” katanya.
Untuk anggaran, Ricky mengatakan tidak akan mengandalkan semua dari dana APBD. Melaikan juga bisa mengusahakan, masuknya anggaran dari sumber lainnya. (put)