JAKARTA, WWW.PASJABAR.COM — Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (Kementerian BUMN) mempercepat transformasi yang di PT Perusahaan Listrik Negara (Persero)/PLN.
Erick mengatakan, kondisi dunia yang saat ini tengah mengalami ketidakpastian terhadap rantai pasok, seharusnya dapat dimanfaatkan Indonesia yang memiliki sumber daya alam (SDA) yang berlimpah.
Dengan memanfaatkan SDA tersebut, melalui PLN, Indonesia dapat menjual listrik ke negara-negara lain yang membutuhkan. Saat ini, SDA Indonesia, yakni batu bara masih menjadi sumber listrik dunia. Meski demikian, hal ini tak bisa terus dipertahankan mengingat Indonesia berkomitmen untuk mencapai target penurunan emisi atau net zero emission (netralitas karbon) pada 2060 nanti.
“SDA kita yang selama ini menjadi sumber listrik dunia adalah batu bara, dan itu menjadi sumber devisa kita. Ini pertama kali kalau kita lihat neraca perdagangan tinggi sekali sampai mencapai 34 miliar dollar positif, dan di situ kalau kita lihat terbesar selain sawit, lalu bagaimana caranya? Kita punya tenaga matahari, geothermal, air, dan angin yang di banyak negara belum tentu punya,” urainya seperti dikutip PASJABAR dari laman bumn, Senin (24/1/2022).
“Dengan teknologi dan inovasi yang ada sekarang ini, sumber daya tersebut dapat kita ubah menjadi listrik, dan bahkan bisa menjadi baterai, artinya apa? Ini kesempatan kita untuk menjual listrik ke negara-negara lain yang membutuhkan,” lanjutnya.
Selain itu, menurut Erick, transformasi PLN juga dilakukan untuk memastikan pelayanan kelistrikan bagi masyarakat menjadi lebih baik sehingga program listrik masuk desa dapat dipastikan sesuai target pemerintah.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, sesuai arahan Menteri BUMN, transformasi PLN, adalah agar di tengah tantangan transisi energi, distrupsi teknologi, krisis energi, terdapat suatu kesempatan energi baru dan terbarukan yang berlimpah di Indonesia.
Oleh karena itu, untuk memanfaatkan peluang tersebut, PLN harus berubah dari organisasi yang memiliki proses bisnis yang lambat dan kompleks menjadi organisasi yang lincah dan dinamis yang mampu mengubah tantangan menjadi suatu kesempatan. (*/ytn)