Bandung, WWW.PASJABAR.COM – Universitas Pasundan melalui penandatanganan nota kesepahaman dengan PT Hannan Idea Indonesia (SimpelDesa) siap mendorong terwujudnya digitalisasi desa untuk mengurangi kesenjangan arus informasi, pelayanan, dan ekonomi desa.
Nota kesepahaman tentang Penyelenggaraan Pendidikan, Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, dan Pengembangan SDM ditandatangani langsung oleh Rektor Unpas Prof. Dr. Ir. H. Eddy Jusuf Sp, M.Si., M.Kom., IPU. dan CEO Aplikasi SimpelDesa Reno Sundara, Kamis (26/1/2023).
Lewat program Dedikasi (Desa Digital Kolaboratif SimpelDesa) untuk mewujudkan Smart Village Nusantara, Reno mengajak Unpas mengembangkan desa dengan aplikasi SimpelDesa yang dirancang untuk mendukung dan mempermudah kinerja pemerintah desa.
Tujuannya, untuk mendukung setiap desa dalam proses akselerasi digitalisasi, menetapkan kebijakan uji coba (trial) aktivasi produk dan layanan SimpelDesa, melakukan percepatan digitalisasi untuk mempermudah pengelolaan desa, menghubungkan tiap desa di Indonesia, serta menciptakan desa mandiri dan sejahtera.
“Yang ingin kita kolaborasikan dengan Unpas utamanya di bidang riset, pendampingan desa digital, pelatihan jurnalistik desa karena kita punya program Satu Desa Satu Pewarta, dan kolaborasi inovatif lainnya,” katanya.
Berbasis Pengabdian
Unpas, kata dia, bisa mengirimkan tim riset ke desa-desa untuk menarik permasalahan, inovasi, dan data-data lain guna mendukung pembangunan desa berbasis teknologi digital.
Sementara bentuk kerja sama dalam bentuk pendampingan diperuntukkan bagi mahasiswa dengan menjadi Caraka Desa. Mahasiswa berperan mendampingi proses transformasi digital desa mitra SimpelDesa.
Sebelum diterjunkan ke desa digital, Caraka Desa akan diberi pelatihan peningkatan kapasitas (Training of Trainer) sebagai bekal dalam memfasilitasi implementasi Smart Village Nusantara di daerah yang telah ditentukan.
“Ini jadi alternatif penyaluran minat mahasiswa yang tertarik terhadap pengembangan desa dan pengabdian masyarakat, atau program rekognisi yang dapat diinternalisasi dalam program KKN,” jelasnya.
Dengan melakukan pendampingan dan pemberdayaan masyarakat desa, mahasiswa bisa mendapat konversi nilai karena termasuk program MBKM. Mahasiswa juga menerima benefit berupa penghasilan tambahan dari SimpelDesa yang kini berada di bawah PT Telkom Indonesia.
“Kami akan tanggung biaya programnya. Mahasiswa kita ajarkan mengenai wawasan desa, pengenalan platform SimpelDesa, hingga kultur dan potensi bisnisnya,” terangnya.
Rektor Unpas Prof. Dr. Ir. H. Eddy Jusuf Sp, M.Si., M.Kom., IPU. menyambut baik tawaran kerja sama ini, terlebih kegiatan penelitian dan pengabdian masyarakat di Unpas memang concern kepada pengembangan dan pembangunan desa.
“Mahasiswa maupun dosen dari semua prodi dan bidang ilmu bisa ikut terlibat. Banyaknya lahan desa yang diambil alih untuk pembangunan industri perlu diimbangi dengan pengembangan masyarakat desa. Ke depan, PT Hannan Idea Indonesia juga dapat bekerja sama dengan fakultas atau LPM Unpas,” tandasnya. (*/Nis)