BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer-Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (UTBK-SNBT) 2023 Gelombang I di Pusat UTBK Universitas Padjadjaran berakhir pada Sabtu (13/5/2023). Pada gelombang ini, masih banyak ditemukan sejumlah pelanggaran yang dilakukan peserta UTBK-SNBT.
Koordinator pelaksana UTBK-SNBT 2023 Unpad Inu Isnaeni Sidiq, M.A., PhD, mengatakan, beberapa jenis pelanggaran yang banyak terjadi di UTBK gelombang I adalah peserta tidak membawa dokumen wajib yang dipersyaratkan. Ada tiga dokumen yang paling sering tidak dibawa peserta, yaitu ijazah yang dilegalisir, kartu identitas, dan kartu peserta. Total ada 15 peserta yang melakukan pelanggaran dokumen.
“Bila dibandingkan dengan ujian gelombang I di tahun lalu, jumlahnya relatif menurun. Tahun ini tidak ada pelanggaran besar, semuanya relatif lancar,” kata Inu.
Bagi peserta yang tidak membawa dokumen yang dipersyaratkan, panitia akan mencatat di berita acara pelaksanaan ujian. Setelah dicek, kata Inu, seluruh datanya tetap memiliki kesesuaian, sehingga peserta tidak dikenakan sanksi besar yang bisa menghambat ujiannya.
Lebih lanjut Inu mengatakan, untuk gelombang ini, ada empat peserta yang terlambat melebihi waktu ujian. Panitia tidak menoleransi peserta UTBK yang datang terlambat. Dipastikan, peserta yang terlambat tersebut tidak bisa mengikuti ujian di tahun ini.
“Peserta tidak bisa ikut ujian di tahun ini karena tidak ada sesi cadangan ataupun toleransi para peserta dengan alasan apa pun,” imbuhnya.
Menghadapi UTBK-SNBT gelombang II, Inu mengingatkan peserta untuk kembali mempersiapkan dokumen wajib yang harus dibawa saat ujian. “Apa saja yang perlu diperhatikan supaya mereka bisa mempersiapkan lebih baik dan selalu pantau informasi tentang UTBK di laman dan media resmi Unpad,” kata Inu.
Inu juga memastikan fasilitas dan layanan yang diberikan panitia dapat memberikan rasa puas di antara peserta di Pusat UTBK Unpad. Pihaknya telah memberikan survei terkait kepuasan peserta akan layanan dan fasilitas Unpad.
“Mudah-mudahan peserta bisa merasa puas terhadap fasilitas yang disediakan dan mereka bisa diterima di program studi yang diinginkan,” tutupnya. (*/ran)