CLOSE ADS
CLOSE ADS
PASJABAR
Senin, 17 November 2025
  • PASJABAR
  • PASBANDUNG
  • PASPENDIDIKAN
  • PASKREATIF
  • PASNUSANTARA
  • PASBISNIS
  • PASHIBURAN
  • PASOLAHRAGA
  • CAHAYA PASUNDAN
  • RUANG OPINI
  • PASJABAR
  • PASBANDUNG
  • PASPENDIDIKAN
  • PASKREATIF
  • PASNUSANTARA
  • PASBISNIS
  • PASHIBURAN
  • PASOLAHRAGA
  • CAHAYA PASUNDAN
  • RUANG OPINI
No Result
View All Result
PASJABAR
No Result
View All Result
ADVERTISEMENT
Home PASJABAR

Perjalanan Panjang Wanoja Coffee, dari Ladang ke Cangkir Kopi Dunia

Hanna Hanifah
5 Oktober 2024
wanoja coffee

Proses perjalanan biji kopi hingga menjadi secangkir kopi ternyata membutuhkan waktu yang panjang dan kompleks, seperti Wanoja Coffee. (foto: Antara https://jabar.antaranews.com/berita/548246/produksi-specialty-coffee-dari-kebun-wanoja-coffee-garut?page=all)

Share on FacebookShare on Twitter
ADVERTISEMENT

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Proses perjalanan biji kopi hingga menjadi secangkir kopi yang dinikmati setiap hari ternyata membutuhkan waktu yang panjang dan kompleks, seperti Wanoja Coffee.

Satrea Amambi, pemilik Wanoja Coffee di Kamojang, Garut, Jawa Barat, secara konsisten menanam kopi specialty favorit para penyangrai kopi lokal di Jawa Barat.

Di ketinggian 1.500 meter di atas permukaan laut (MDPL), Satrea membudidayakan beberapa varietas kopi. Seperti Sigarutang, Lini S, Kartika, Andung Sari, dan Yellow Caturra.

Varietas ini menghasilkan kopi jenis arabika, dan membutuhkan sekitar delapan bulan hingga ceri kopi matang.

“Beberapa varietas matangnya berwarna kuning, tapi rata-rata matang warna merah cabe. Kalau mau lebih bagus lagi tunggu sampai warna merah lebih gelap, itu pengaruh ke rasa dan harga,” ungkap Satrea, dilansir dari Antara.

Baca juga:   Tolak Kenaikan Harga BBM, Ratusan Buruh Longmarch ke DPRD Kota Cimahi

Setiap pohon dapat menghasilkan sekitar empat hingga lima kilogram ceri kopi berkualitas.

Dibutuhkan sekitar dua pohon atau sekitar 7,5 kilogram ceri untuk menghasilkan satu kilogram biji kopi mentah (green beans).

Masa panen kopi di Jawa Barat biasanya hanya terjadi satu kali dalam setahun, antara bulan April hingga Juli. Namun Satrea menjelaskan bahwa tahun ini ada pergeseran karena cuaca.

“Panen dari bulan 6 selesai bulan Agustus, tahun lalu berbunga bulan 10-11 sekarang bulan 9 akhir. Jadi makin nggak pasti,” tambahnya.

Setelah panen, ceri kopi akan disortir untuk memisahkan yang berkualitas tinggi dan rendah. Selanjutnya, ceri kopi diproses dengan berbagai metode penjemuran, termasuk metode wash, honey, dan natural.

Baca juga:   Jabar Kini Miliki Perda Desa Wisata

“Kalau sekarang lagi trend difermentasi terlebih dahulu, habis itu dijemur,” kata Satrea, yang menambahkan bahwa setiap metode membutuhkan waktu yang berbeda-beda.

Dalam proses komersial, pengeringan sering dilakukan dengan mesin, terutama jika cuaca tidak mendukung atau ada kebutuhan mendesak.

Kopi yang telah kering kemudian dikupas untuk menjadi biji kopi mentah. Dan disortir kembali dengan proses manual yang melibatkan ibu-ibu setempat.

Pemasaran Biji Kopi ke Internasional

Tahun ini, Wanoja Coffee berhasil memproduksi 80 ton biji kopi mentah. Dengan sebagian besar dipasarkan untuk pasar lokal dan sebagian diekspor ke Belanda dan Arab Saudi.

Baca juga:   PB Paguyuban Pasundan Lantik Pengurus Cabang Kab/Kota Se-Provinsi Papua

“Kalau Belanda itu kita ada kontrak 30 ton, kalau Saudi 19,2 ton, kalau lokalnya 50 ton, produknya green beans,” jelas Satrea.

Satrea juga mengakui bahwa metode natural menjadi yang paling mahal karena membutuhkan waktu penjemuran yang paling lama. Sementara metode wash adalah yang termurah dan tercepat.

Selain itu, ia sedang merencanakan perbaikan di lahannya dengan mengganti varietas Sigarutang yang tidak lagi cocok dengan kondisi cuaca dan tanah di Jawa Barat.

“Makanya kita tahun depan akan ganti tanaman yang kering dengan varietas baru dengan Lini S dan Andung Sari yang lebih tahan terhadap hama,” katanya. (han)

Print Friendly, PDF & Email
Editor:
Tags: biji kopi lokal bandungwanoja coffee


Related Posts

No Content Available

Categories

  • CAHAYA PASUNDAN
  • HEADLINE
  • PASBANDUNG
  • PASBISNIS
  • PASBUDAYA
  • PASDUNIA
  • PASFINANSIAL
  • PASGALERI
  • PASHIBURAN
  • PASJABAR
  • PASKESEHATAN
  • PASKREATIF
  • PASNUSANTARA
  • PASOLAHRAGA
  • PASPENDIDIKAN
  • PASTV
  • PASVIRAL
  • RUANG OPINI
  • TOKOH
  • Uncategorized
No Result
View All Result

Trending

Australian Open 2025
HEADLINE

13 Wakil Indonesia Siap Berlaga di Australian Open 2025

17 November 2025

WWW.PASJABAR.COM - Indonesia dipastikan menurunkan 13 wakil pada turnamen bulutangkis Australian Open 2025 yang digelar di Quaycentre,...

POCO F8 Series Debut Global di Bali pada 26 November 2025

POCO F8 Series Debut Global di Bali pada 26 November 2025

17 November 2025
Huawei Rilis Desain dan Warna Resmi untuk Seri Mate 80

Huawei Rilis Desain dan Warna Resmi untuk Seri Mate 80

17 November 2025
Fosil Gajah Purba Stegodon

Fosil Gajah Purba Stegodon Usia 800 Ribu Tahun Ditemukan di Nganjuk

17 November 2025
Obrolan Grup ChatGPT

OpenAI Uji Coba Fitur Obrolan Grup ChatGPT di Sejumlah Negara

17 November 2025

Highlights

Fosil Gajah Purba Stegodon Usia 800 Ribu Tahun Ditemukan di Nganjuk

OpenAI Uji Coba Fitur Obrolan Grup ChatGPT di Sejumlah Negara

Unpas Gelar Sharing Session Penguatan Ekosistem Riset-Inovasi

Studi: Buah Kiwi dan Magnesium Oksida Efektif Atasi Sembelit

Deretan Long Weekend dan Cuti Bersama 2026 yang Resmi Ditetapkan

Operasi Patuh Lodaya 2025 Dimulai, Banyak Pengendara Terjaring Razia

PASJABAR

© 2018 www.pasjabar.com

Navigate Site

  • REDAKSI
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Alamat Redaksi & Iklan

Follow Us

No Result
View All Result
  • PASJABAR
  • PASBANDUNG
  • PASPENDIDIKAN
  • PASKREATIF
  • PASNUSANTARA
  • PASBISNIS
  • PASHIBURAN
  • PASOLAHRAGA
  • CAHAYA PASUNDAN
  • RUANG OPINI

© 2018 www.pasjabar.com

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.