BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Fakultas Teknik Prodi Teknologi Pangan Universitas Pasundan (FT TP Unpas) kembali menggelar Foodtech Festival 2025, yang berlangsung mulai 22-24 Mei 2025 di Kampus IV Unpas, Jalan Setiabudhi No 193 Bandung.
Foodtech Festival 2025 dibuka langsung oleh Dekan Fakultas Teknik Unpas Prof. Dr. Ir. Yusman Taufik, M.P, di Aula Mandalasaba Kampus IV Unpas, Kamis (22/5/2025).
“Ini adalah panggung bagi mahasiswa, akademisi, dan peneliti. Mereka tidak hanya belajar di laboratorium, tetapi juga diarahkan untuk menciptakan produk pangan yang inovatif, aman, dan sehat. Itu adalah tren mahasiswa sekarang,” ujar Prof. Yusman.
Dikatakannya, Foodtech Festival merupakan ajang strategis dalam mempromosikan Program Studi Teknologi Pangan kepada masyarakat luas.
Bahkan menurutnya menjadi ajang yang stategis yang menggabungkan edukasi, inovasi pangan, dan pelestarian budaya lokal.
“Dengan beragam agenda seperti seminar, workshop, pameran kuliner, hingga pertunjukan budaya Sunda,” tuturnya.
Selain seminar tentang Ketahanan Pangan, festival ini juga menghadirkan workshop pembuatan produk pangan seperti yoghurt, keju, olahan cokelat, dan kopi.
Tidak hanya itu, unsur budaya lokal pun turut ditonjolkan melalui pertunjukan pencak silat, angklung dari Saung Udjo, hingga rampak jaipong.

Edukasi Sejak Dini: Pelajar SMA Antusias Ikut Workshop
Salah satu daya tarik utama dalam Foodtech Festival adalah keterlibatan pelajar dari berbagai sekolah.
Seperti beberapa pelajar dari SMAN PGII Bandung yakni Safira, Kiran, Aluna, dan Lani yang mengaku sangat antusias mengikuti sesi pembuatan keju.
“Seru banget, ternyata praktik bikin keju itu gampang-gampang susah. Kita tahu acara ini dari guru dan alumni,” ujar Safira, yang ditemui saat mengikuti worshop Pembuatan Keju di Lab TP Unpas, Lt 5.
Ia bersama rekan-rekannya penasaran dengan Food Festival Unpas, “apalagi ini nyambung sama pelajaran Biologi dan Kimia,” ujar mereka.

Panggung Inovasi dan Ketahanan Pangan
Menurut Jaka Rukmana, S.T., M.T., Ketua Program Studi Teknologi Pangan Unpas, Foodtech Festival juga berfungsi sebagai wadah untuk menampilkan hasil karya mahasiswa, dosen, serta kolaborasi dengan UMKM, industri, dan pemerintah.
“Tahun ini, temanya Ketahanan Pangan. Kita fokus pada tiga pilar: ketersediaan, keterjangkauan, dan distribusi. Kegiatan ini juga menjadi momen kami kembali setelah sempat terhenti karena pandemi,” jelasnya.
Bazaar pangan murah dan pameran UMKM menjadi bagian dari upaya nyata untuk mendekatkan inovasi teknologi pangan kepada masyarakat.

Sajian yang ditampilkan pun mengangkat kuliner khas Sunda, seperti berbagai olahan berbahan dasar aci yang sangat lekat dengan identitas lokal.
“Ini sejalan dengan visi-misi Unpas yang ingin memperkenalkan dan melestarikan budaya Sunda. Lewat makanan dan seni tradisional, kita ingin nilai-nilai lokal tetap hidup dan dikenal generasi muda,” tambah Jaka. (tie)












