CIMAHI, WWW.PASJABAR.COM– Mahasiswa STKIP Pasundan Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris Semester VIII, Herissyandhi Dirgantara berbagi kiat untuk meraih Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) cumlaude.
Pemuda yang akrab disapa Heriss ini terakhir meraih IPK sebesar 3.87.
“Motivasi saya mendapatkan IPK yang tinggi adalah karena ingin lulus kuliah tepat waktu. Motivasi saya untuk lulus tepat waktu ini mendorong saya agar lebih rajin lagi di dunia perkuliahan sehingga tanpa disadari sayapun bisa meraih IPK yang saat ini saya raih. Bagi saya, IPK yang saya raih saat ini merupakan bonus yang saya dapatkan dari motivasi saya agar lulus kuliah tepat waktu,” ucap Heriss mengawali perbincangan.
Menurut Heriss ada beberapa hal yang ia lakukan sehingga membuatnya dapat meraih IPK yang tinggi
“Hal pertama adalah rajin kuliah dan jarang meninggalkan kelas. Dengan rajin berkuliah kita tidak akan tertinggal materi dari dosen sehingga kita dapat mengetahui materi yang diberikan dosen secara keseluruhan,” terangnya kepada PASJABAR, Sabtu (10/4/2021).
Hal yang kedua, sambung Heriss adalah aktif di dalam kelas dalam artian kita sering bertanya jika ada hal yang tidak dipahami, memberi opini, atau menjawab pertanyaan dari dosen ataupun mahasiswa yang lainnya.
“Dengan aktifnya kita di dalam kelas, dosen akan mudah mengenali kita dan keaktifan kita di dalam kelas sehingga mereka akan mengapresiasi keaktifan kita tersebut dengan memberikan nilai lebih,” ujarnya.
Hal yang ke tiga, ucap Heriss adalah selalu mengerjakan tugas dengan tepat waktu, karena tugas yang diberikan oleh dosen merupakan salah satu cara dosen menilai kita, dengan kita selalu mengerjakan tugas maka kita tidak kehilangan nilai yang diberikan oleh dosen sehingga dapat menambah IPK.
“Hal yang ke empat adalah pahamilah materi yang sudah di ajarkan di dalam kelas agar tidak mudah lupa akan materi tersebut,” ucapnya.
Ke lima ucap Heriss adalah mencoba untuk belajar di luar jam kuliah. Dengan menyempatkan waktu untuk belajar di luar jam kuliah, kita akan mempunyai pengetahuan lebih sehingga kita dapat lebih aktif di dalam kelas.
“Hal terakhir, beretika baiklah terhadap dosen karena dosen pun menilai etika kita di dalam kelas,” tandasnya.
Heriss menambahkan bahwa menurutnya pribadi, rajin belajar dan selalu masuk kelas adalah kedua hal yang dapat meningkatkan kemungkinan mahasiswa untuk meraih IPK tinggi. Jika kita bisa rajin belajar dan selalu masuk kelas maka hal itu lebih baik dilakukan jika ingin meraih IPK tinggi.
“Soal hambatan dalam belajar, di awal semester, saya merasa hampir tidak ada hambatan dalam belajar karena saya sangat menikmati materi yang diajarkan oleh dosen. Namun, memasuki semester empat, saya mulai merasa malas dikarenakan banyaknya tugas yang saya dapatkan dari perkuliahan. Ini membuat saya kesulitan untuk memanage waktu sehingga menghambat saya untuk belajar,” paparnya.
Adapun keuntungan yang Heriss dapatkan dengan meraih IPK yang tinggi yaitu ia berhasil mendapatkan beasiswa Jabar Future Leader 2019.
“Saya berharap bahwa IPK yang saya raih dapat memudahkan saya untuk mendapat pekerjaan yang saya inginkan dikemudian hari. Selain itu saya berharap bahwa IPK yang saya raih saat ini dapat membanggakan orang tua. Saya juga berharap bahwa saya dapat melanjutkan kuliah saya ke jenjang yang lebih tinggi lagi,” tandasnya.
Terakhir Heriss juga menyampaikan untuk para mahasiswa yang ingin mendapatkan IPK tinggi untuk rajin berkuliah dan jangan terlalu bermalas-malasan.
“Pahamilah materi yang diajarkan dosen dan nikmati alur perkuliahan agar tidak mudah stress dan malas untuk berkuliah,” pungkasnya. (tiwi)