JAKARTA, WWW.PASJABAR.COM– Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno berkolaborasi dengan perusahaan penyedia big data yaitu Arogya.ai untuk mengelola kecerdasan buatan (artificial intelligence) dalam memprediksi dan memproyeksikan permintaan oksigen di Indonesia.
Hal ini penting mengingat Kemenparekraf yang ditugaskan menyediakan fasilitas isolasi mandiri, perlu juga menyediakan fasilitas yang menunjang salah satunya ketersediaan oksigen.
Menparekraf Sandiaga Uno saat virtual audiensi dengan Arogya.ai terkait forecast data, pada Jumat (7/9/2021) menjelaskan. Lingkup sektor pariwisata dan ekonomi kreatif memang tidak bersinggungan langsung dengan upaya penanganan COVID-19.
Namun ia menginstruksikan seluruh jajarannya di Kemenparekraf. Agar hadir dengan penuh keberpihakan kepada masyarakat yang sedang membutuhkan.
“Situasi ini memanggil kita sebagai langkah kolaboratif untuk masuk memberikan kontribusi. Saya juga sudah berkoordinasi dengan jajaran di lingkungan Kemenparekraf agar dapat membantu sebisanya. Jangan pernah bilang ini (obat-obatan dan oksigen) bukan urusan kita. Ini urusan bersama. Membela masyarakat yang membutuhkan hadir dengan penuh keberpihakan. Kebetulan Arogya.ai ini bisa membantu kita memetakan beberapa hal yang sangat diperlukan terutama terkait data. Ini bagian dari konsep 3G Gercep, Geber, Gaspol,” katanya.
Dalam virtual audiensi dengan Arogya.ai hadir, CEO Arogya, Victor Fungkong; CTO Arogya, Vijay Sarashetti; COO Arogya, Umara Ardra; Head of Industry Strategy Arogya, Joanne Angelina. Advisor, Bowo Suhardjo, Fithra Faisal Hastiadi. Staf Ahli Menparekraf Bidang Manajemen Krisis, Henky Manurung. Staf Khusus Menparekraf Bidang Akuntabilitas, Ario Prawiseso; Staf Khusus Menparekraf Bidang Pengamanan Destinasi, Krisnandi, Direktur Kajian Strategis – D1, Kemenparekraf, Wawan Rusiawan.. dan Plt. Karo Komunikasi yang juga Plt Kepala Pusat Data dan Sistem Informasi Kemenparekraf, Cecep Rukendi.
Sandiaga mengatakan, untuk membantu mengatasi pandemi COVID-19 di Tanah air, pihaknya telah memetakan beberapa hal. Pertama terkait vaksinasi yang merupakan kunci untuk menekan laju penularan COVID-19.
“Kami sudah mendorong sentra vaksinasi di lingkup Kemenparekraf agar diperluas termasuk menggandeng Politeknik Pariwisata (poltekpar) di 6 lokasi. Yaitu Medan, Palembang, Bandung, Bali, Makassar, dan Lombok,” ujar Sandiaga Uno dalam rilis yang diterima PASJABAR.
Kedua, lanjut Menparekraf Sandiaga yaitu testing dan tracing, lantaran sudah ada keputusan terkait PCR merupakan suatu keharusan sebagai salah satu upaya testing. Pihaknya mendorong sentra ekonomi kreatif dan destinasi pariwisata untuk memahami hal tersebut. Ketiga terkait treatment. Saat ini pihaknya melihat fasilitas kesehatan sedang mengalami peningkatan permintaan layanan sangat signifikan.
“Untuk itu kita melakukan kontribusi dengan cara mengkonversi hotel-hotel menjadi tempat tenaga kesehatan beristirahat. Dan juga digunakan untuk isoman bagi pasien tanpa gejala-bergejala sedang,” katanya.
Untuk memenuhi kebutuhan oksigen di lokasi isolasi mandiri tersebut, Sandiaga mendorong ekosistem ekonomi digital. Untuk mencari mitra-mitra yang bersedia membantu memberikan sumbangsih mengatasi pandemi ini.
“Seperti yang tertera di dashboard milik Arogya.ai dimana terdapat simulasi capaian berapa jumlah masyarakat di Indonesia dan seluruh dunia yang sudah di vaksin. Agar kita bisa menyadari untuk menyentuh segala lini. Paling tidak ada 34 juta masyarakat di sektor parekraf yang kita bisa mobilisasi,” katanya. (*/tiwi)