Bandung, WWW.PASJABAR.COM – Paska melakukan aksi mogok produksi masal selama tiga hari, para pengrajin tahu di sentra Cibuntu Kota Bandung Jawa Barat, kembali melakukan membuat tahu, Selasa Pagi.
Namun, harga kacang kedelai yang tak kunjung turun, membuat harga tahu di pengrajin maupun dipasaran mengalami kenaikan harga, hal itu pun dikeluhkan oleh para pembeli.
Sejumlah pengrajin tahu di sentra tahu Cibuntu Kota Bandung Jawa Barat.
Kembali membuat tahu, paska melakukan aksi mogok produksi masal selama tiga hari kebelakang.
Karena tidak ada penurunan harga kacang kedelai yang masih di angka 14 ribu rupiah perkilogram, membuat para pengrajin pun menaikan harga tahu, dari awalnya 55 ribu kini menjadi 60 ribu rupiah per papan.
Hal ini dilakukan untuk menutupi biaya produksi yang semakin meningkat, agar terhindar dari kebangkrutan.
Kenaikan dari pengrajin berdampak pula harga tahu di pasaran, salah satunya di Pasar Kosambi, Kota Bandung, yang mengalami kenaikan yang cukup signifikan.
Harga perbiji tahu berukuran kecil yang semula seribu tiga ratus rupiah, kini menjadi seribu lima ratus rupiah.
Sementara harga perbiji tahu berukuran besar semula hanya seribu delapan ratus rupiah, kini menjadi dua ribu rupiah per biji.
Sementara harga tahu perbungkus tahu berukuran kecil yabg semula tiga belas ribu rupiah kini naik menjadi lima belas ribu rupiah.
Sedangkan tahu berukuran besar dari delapan belas ribu, kini meroket menjadi dua puluh ribu rupiah per bungkus.
Sedangkan harga tempe masih di kisaran harga sepuluh ribu rupiah per papan.
Namun ukuran tempe yang biasanya satu kilo per papan, kini di perkecil menjadi tujuh ratus lima puluh gram per papan.
Kenaikan harga tahu ini juga di keluhkan oleh para pembeli.
Meski demikian, masyarakat tetap membeli tahu meski mengalami kenaikan.
Para pedagang dan pembeli berharap pemerintah dapat menekan harga kacang kedelai agar harga tahu dan tempe di pasaran kembali normal Kembali. (Uby)