BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Erupsi Gunung Marapi di Kabupaten Agam, Sumatera Barat memakan korban jiwa sebanyak 11 orang pendaki. Sementara 12 pendaki lainnya dinyatakan masih dalam pencarian hingga saat ini.
Menindaklanjuti kejadian tersebut, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyebut Gunung Marapi sudah berstatus waspada sejak 2011 lalu atau sudah berlangsung dua belas tahun. Diketahui, gunung ini erupsi dengan ketinggian kolom abu mencapai 3.000 meter di atas puncak gunung atau setara 15.891 MDPL.
Pihaknya menyebut potensi ancaman bahaya gunung ini berupa lontaran batu dan pasir yang berada di radius 3 kilometer dari puncak kawah. Dari peta kawasan rawan bencana gunung Marapi terdapat tiga tingkatan ancaman. Diantaranya kawasan sumber erupsi, kawasan aliran awan panas dan kawasan jalur lahar atau lava.
“Pasca erupsi sudah terjadi 36 erupsi kecil. Selain itu, para ahli juga menyebut jika karakteristik dari gunung ini sulit untuk diprediksi hingga tidak dapat menentukan kapan terjadinya erupsi,” kata Kepala PVMBG, Hendra Gunawan, Selasa (5/12/2023).
Masyarakat pun diimbau agar menjauhi zona aman dengan radius 3 kilometer dari bibir kawah. (uby)