BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Mahasiswa memiliki peran penting dalam menjaga keberlangsungan demokrasi di Indonesia. Khususnya menyukseskan Pemilu 2024. Oleh karena itu, mereka harus terlibat aktif dalam proses memilih figure pemimpin di legislatif atapun eksekutif sesuai perspektif rasional.
“Pemilih di Pemilu tahun ini sekitar 205 juta dan 53,8 persen adalah Milenial dan Generasi Z. Artinya generasi muda punya peran sentral dalam menentukan pemimpin baik di legislatif dan eksekutif,” kata Komisioner KPU RI 2012-2017 Ferry Kurnia Rizkiyansyah saat memberikan kuliah umum ke mahasiswa FISIP Universitas Jenderal Achmad Yani, Jumat (12/1/2024).
Menurutnya demokrasi di Indonesia mengalami berbagai tantangan dan pasang surut dan demokrasi menghadapi tantangan yang tidak mudah. Seperti dari praktik tradisi patrimonial, klientelisme dan populisme, monopoli kekusaaan oleh kelompok oligarki predatoris. Serta tantangan ketidakmampuan negara dalam memastikan tegaknya hukum keterputusan antara keterwakilan dan konstituen dalam lembaga legislative.
“Di sinilah perlu peran mahasiswa sebagai agent of change untuk menjaga demokrasi dengan menyebarkan virus kebenaran, menolak hoaks dan mendorong budaya politik partisipatif,” ujarnya.
Sementara itu, Dosen Komunikasi Pemerintahan Unjani, Lukman Munawar Fauzi menuturkan sengaja menghadirkan narasumber dari luar untuk menambah bobot keilmuan mahasiswa.
“Respons mahasiswa juga sangat antusias karena mereka bisa berinteraksi langsung dengan narasumber yang memiliki pengalaman secara konseptual dan empiris. Sesuai dengan program kampus merdeka. Yakni praktisi mengajar di kelas,” kata Lukman.
Kemudian salah seorang mahasiswa semester tiga Fakultas FISIP, Prodi Ilmu Pemerintahan, Arief Muhaemin mengaku mendapatkan ilmu baru soal demokrasi di Indonesia dari paparan yang disampaikan.
“Sebagai generasi muda dan agen perubahan di masyarakat, dirinya bisa memahami demokrasi secara benar dan utuh,” kata Arief. (fal)