BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Pemerintah Kota Bandung mulai melakukan pendataan terhadap pendatang baru yang masuk ke wilayahnya usai arus balik Lebaran 2025.
Kegiatan ini digelar di sejumlah titik kedatangan utama seperti Terminal Cicaheum dan Stasiun Kiaracondong, serta di seluruh kantor kewilayahan.
Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, mengatakan pendataan ini bertujuan untuk menertibkan administrasi kependudukan sekaligus memastikan tujuan para pendatang ke Kota Bandung.
“Ini sebagai bentuk sosialisasi bahwa Pemerintah Kota Bandung memberikan perhatian kepada masyarakat juga pendatang arus balik di H+8 ini,” ujar Farhan saat meninjau langsung kegiatan di Terminal Cicaheum, beberapa waktu lalu.
Farhan menjelaskan, pemerintah perlu mengetahui secara pasti jumlah pendatang yang masuk dan menetap di Bandung,
serta memastikan bahwa mereka memiliki identitas dan keperluan yang jelas, apakah untuk bekerja atau menempuh pendidikan.
“Masuk ke Kota Bandung harus punya identitas yang pasti, sesuai dengan Permendagri,” tegasnya.
Pendataan ini akan berlangsung selama dua hari, mulai dari tanggal 7 hingga 8 April 2025,
dan mencakup imbauan simpatik kepada para pendatang untuk segera melapor ke pengurus RT/RW dan mencatatkan diri sebagai penduduk non-permanen di Disdukcapil Kota Bandung.
Menurut data Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil), pada tahun 2024 tercatat sebanyak 2.900 pendatang datang ke Bandung.
Sementara hingga April 2025, sudah tercatat 488 pendatang baru.
Farhan menambahkan, penanganan di tingkat kewilayahan menjadi kunci dalam menghadapi penambahan penduduk yang terus meningkat setiap tahunnya.
“Dengan daya dukung lingkungan yang tidak ringan, maka infrastruktur harus diperkuat dan penanganan di kewilayahan jadi fokus utama,” ujarnya.
Libur Lebaran Bandros Raup Rp162 Juta
Masih dalam suasana libur Lebaran 2025, layanan wisata Bandung Tour on Bus (Bandros) mencatat lonjakan penumpang hingga 93 persen dibanding tahun sebelumnya.
Lonjakan tertinggi terjadi pada H+2 dan H+3 Lebaran.
Kasubag TU BLUD Dinas Perhubungan Kota Bandung, Ade Suryana, menyebut total pendapatan Bandros selama H+1 hingga H+7 mencapai Rp162 juta.
“Jumlah ini naik signifikan dari tahun lalu yang hanya sekitar Rp80 juta,” ungkap Ade.
Meski target Dinas Perhubungan untuk mencapai 10.000 penumpang belum tercapai, antusiasme masyarakat terlihat sangat tinggi.
Bahkan di titik pemberangkatan seperti Poll Bandros Alun-Alun Bandung, antrean penumpang sempat mengular hingga empat jam.
“Ini menunjukkan minat masyarakat terhadap layanan wisata kota sangat tinggi. Kami akan evaluasi untuk peningkatan pelayanan ke depan,” tambah Ade. (rif)
# Pemkot Bandung
# Pemkot Bandung