# Jejak Terakhir Diponegoro
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — “Diponegoro ditangkap. Tapi kisahnya belum selesai.”
Kalimat ini menjadi pembuka diskusi buku ke-70 dari Temu Sejarah, sebuah ruang literasi sejarah yang konsisten menghadirkan percakapan mendalam tentang tokoh, peristiwa, dan jejak-jejak masa lalu yang membentuk identitas bangsa.
Kali ini, pada Kamis malam, 19 Juni 2025, Temu Sejarah mengangkat tema “Percakapan dengan Diponegoro”, merujuk pada fase penting dalam hidup sang pahlawan nasional setelah penangkapannya oleh Belanda.
Diskusi ini menghadirkan dua sosok penting: Peter Carey, sejarawan terkemuka sekaligus penulis biografi The
Power of Prophecy: Prince Dipanegara and the End of an Old Order in Java, 1785–1855, serta Subiyanto, sutradara dan produser animasi DIPONEGORO 1830, film animasi berdasarkan buku percakapan Diponegoro yang ditulis Peter Carey.
Diselenggarakan secara daring via Zoom mulai pukul 20.00 hingga 21.30 WIB, acara ini terbuka secara gratis untuk umum.
Moderator diskusi adalah Nasta Mahardi, yang dikenal aktif dalam dunia literasi sejarah dan kajian budaya.
Diskusi ini akan menyoroti babak penting dalam hidup Diponegoro yang kerap terlewat dalam narasi umum: 11 minggu perjalanan menuju pengasingan di Sulawesi.
Dalam perjalanan tersebut, sejumlah percakapan penting terjadi antara Diponegoro dan para perwira Belanda yang mengawalnya, termasuk Pangeran Hendrik, putra Raja Belanda.
Catatan-catatan itu menjadi sumber sejarah yang jarang dikaji secara luas.
Apa yang sebenarnya dipikirkan Diponegoro saat menyadari bahwa ia tidak akan lagi menginjakkan kaki di tanah kelahirannya?
Bagaimana responsnya terhadap pengkhianatan, perlawanan, dan pengasingan yang membentuk akhir hidupnya? Itulah pertanyaan-pertanyaan yang akan dikupas dalam forum reflektif ini.
Kamu yang tertarik untuk mengikuti diskusi ini dapat mendaftar melalui WhatsApp di nomor 0895-3572-55688 dengan format:
Daftar – Diskusi Buku #70 – Nama – Domisili
Untuk info lebih lanjut, publik dapat mengikuti akun Instagram resmi @temusejarah dan mengikuti perkembangan diskusi sejarah lainnya.
Temu Sejarah terus berupaya menjembatani masyarakat dengan masa lalu bangsanya, bukan untuk larut dalam nostalgia, melainkan agar lebih sadar dan kritis dalam menghadapi masa kini dan masa depan. (tiwi)
# Jejak Terakhir Diponegoro












