# Wamen Fajar
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen), Fajar Riza Ul Haq, menegaskan bahwa budaya literasi memiliki peran besar dalam membantu pemulihan kesehatan mental siswa di tengah derasnya arus informasi media sosial.
Dikutip dari siaran pers, Kamis (13/11/2025). Wamen Fajar menyampaikan apresiasi terhadap para pegiat literasi yang telah berkomitmen untuk menumbuhkan semangat membaca dan menulis di kalangan masyarakat.
Ia menilai, kegiatan literasi bukan sekadar mengajarkan kemampuan membaca teks, tetapi juga berperan penting dalam membangun karakter dan memperkuat kesehatan mental anak.
“Aktivitas literasi yang dilakukan dengan cara yang tepat dapat menjadi terapi sosial yang menenangkan pikiran, menumbuhkan empati, dan membantu peserta didik memahami dirinya serta lingkungannya,” ujar Fajar.
Dampak Media Sosial
Ia juga menyoroti meningkatnya paparan anak terhadap konten media sosial yang sering kali berdampak pada perilaku dan kesehatan mental mereka.
Menurutnya, inilah saatnya komunitas literasi seperti Relima hadir sebagai penyeimbang digital, menghadirkan kembali kehangatan interaksi sosial melalui buku dan kegiatan membaca bersama.
“Ketika interaksi sosial memudar karena media sosial, Relima hadir menjembatani sekolah dan masyarakat. Literasi bukan hanya soal pengetahuan, tetapi juga soal kemanusiaan,” tambahnya.
Fajar pun berharap agar para relawan literasi mampu membawa perubahan nyata di daerah masing-masing.
Kolaborasi Lembaga
Ia menekankan pentingnya kolaborasi antar kementerian dan lembaga untuk memperluas dampak gerakan literasi hingga ke pelosok Indonesia.
Sementara itu, Kepala Perpustakaan Nasional (Perpusnas), E. Aminudin Aziz, mengungkapkan bahwa
kegiatan tersebut diikuti oleh 180 relawan dari 177 kabupaten/kota serta 34 fasilitator daerah program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial.
“Kolaborasi lintas kementerian ini diharapkan dapat memperkuat peran literasi sebagai fondasi pendidikan yang membangun daya pikir, karakter, dan kesejahteraan psikologis masyarakat,” pungkasnya.
Dengan semangat “Literasi untuk Pulih”, Relima dan Kemendikdasmen berkomitmen menjadikan budaya
membaca sebagai bagian penting dari strategi nasional dalam menciptakan generasi cerdas dan bermental sehat di era digital. (*/tie)
# Wamen Fajar












