BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Mahasiswa prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI), Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Pasundan (FKIP Unpas) menggelar pagelaran sastra bertajuk “Exulansis”. Pagelaran ini sebagai kampanye sosial anti pelecehan dan kekerasan seksual.
Pementasan drama yang digelar di Gedung Kesenian Rumentang Siang, Minggu (2/7/2023) oleh mahasiswa PBSI FKIP Unpas ini mengisahkan tentang keputusasaan korban pelecehan seksual.
Dilansir dari unpas.ac.id pada Selasa (4/7/2023), sutradara pagelaran Naufal Rachman menyebut, Exulansis berawal dari kekhawatiran mahasiswa akan maraknya kasus pelecehan seksual. Selain itu, terinspirasi dari lukisan dengan tema yang sama.
“Kami mahasiswa PBSI kelas C angkatan 2020) aktif berdiskusi mengenai situasi sosial yang sedang marak terjadi, salah satunya pelecehan seksual. Kami mengutuk keras tindakan tersebut dan berusaha mengampanyekan/memberantasnya lewat pagelaran sastra,” jelasnya.
Pagelaran sastra Exulansis menampilkan isu sosial yang nyata. Penonton diajak untuk memberikan dukungan kepada korban, tidak menutup mata dan telinga, bahkan menganggap sepele isu pelecehan seksual.
Menurut dosen pengampu mata kuliah Eggie Nugraha, S.Pd., M.Pd., pementasan drama ini menjadi bentuk perlawanan pelecehan seksual, sekaligus puncak apresiasi karya sastra.
Tidak hanya mengambil nilai dari drama yang dipentaskan. Lebih jauh ia berharap mahasiswa mampu mengimplementasikannya dalam kehidupan, menegakkan keadilan, dan melawan segala tindak pelecehan seksual.
“Sama-sama kita kampanyekan. Sudah tidak zaman lagi adanya perlakuan seksis terhadap perempuan yang seyogianya hak dan kewajibannya harus dilindungi,” pesannya. (*/ran)