BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Is|am Bandung (Unisba) meluncurkan program Sekolah Desa di Aula Unisba, Jalan Tamansari No 1, Bandung, Kamis (5/3/2020).
“Peluncuran Sekolah Desa ini ditandai dengan diselenggarakannya seminar Desa dengan tema “ Perguruan nggi untuk Desa : Sinergitas Perguruan nggi dan Desa dalam Pengembangan SDM Berkualitas dan Pemberdayaan Ekonomi Berbasis Masyarakat dan di diresmikan oleh Rektor Unisba, Prof. Dr. Edi Setiadi, S.H. MH.
“Perguruan tinggi berperan untuk mendampingi era revolusi pembangunan desa di Jawa Barat dalam menciptakan tata pemerintahan desa yang akuntabel, transparan, profesional, efektif dan efisien, untuk itu LPPM Unisba meluncurkan program Sekolah Desa. Program yang berada dl bawah Kementerian Desa ini merupakan yang pertama di Jawa Barat dan juga sebagai bagian dari Kemerdekaan Pendidikan Desa,” ujar Edi.
Sementara itu, Ketua LPPM Unisba, Prof. Dr Atie Rachmiatie, M.Si, mengataka sasaran Sekolah Desa Unisba adalah para kepala desa, sekretaris desa, bendahara desa, pengelola BUMDES, serta Iembaga-lembaga desa Iainnya seperti BPD, LPMD, PTPKD serta operator dan umum.
“Sekolah Desa Unisba memberikan layanan untuk membantu desa, aparatur pemerintahan desa, serta kalangan pemerhati pembangunan desa melalui pendidikan dan pelatihan dengan metode pembelajaran teori dan praktik yang telah disesualkan dengan kebutuhan di lapangan,” ujarnya.
Untuk itu, pihak LPPM Unisba telah melakukan Training of Tra/ner (ToT) kepada 31 dosen terpilih dari berbagai fakultas di Unisba untuk terlibat dalam kegiatan ini.
“Merekalah yang nantinya akan membimbing para aparat desa di sekolah desa Unisba, didampingi juga oleh praktisi seperti dari perbankan, perusahaan dan birokrat yang relevan,” jelas Atie.
Ditambahkannya, program Sekolah Desa Unisba ini juga dalam rangka sinkronisasa program Pengabdian Kepada Masyarakat dengan permasalahan – permasalahan yang dihadapi masyarakat, khususnya di pedesaan.
“Di sisi Iain, ada kenyataan bahwa sebagian aparat desa perlu ditingkatkan kompetensinya seperti dalam cara mengelola keuangan desa, pengembangan produksi local, pemasaran produk, pengelolaan BUMDes dan lain-Iain, “ ujarnya.
Dari data yang diperoleh pihaknya, saat ini jumlah desa tertinggal di Jawa Barat mencapai 331 desa sedangkan desa berkembang sebanyak 3.653 desa. Sementara desa maju sebanyak 1.232 desa dan desa mandiri sebanyak 97 desa. Desa-desa tertinggal dan desa berkembang inilah terutama yang akan dibantu melalui program Sekolah Desa Unisba agar menjadi desa Mandiri.
Peserta dalam acara peluncuran Sekolah Desa ini adalah para kepala desa dan aparat desa lainnya dan’ seluruh desa di Jawa Barat sebanyak kurang lebih 200 orang. Sementara penandatanganan kerja sama antara LPPM dengan desa diwakili oleh Aludin, M.Ag. Kepala Desa Sukamanah Kec. Agrabinta Cianjur dan Budiman Kepala Desa Dayeuhkolot Kecamatan Sagalaherang Kabupaten Subang.
Sementara itu hadir sebagai narasumber Sekertaris Jenderal Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi RI, Anwar Sanusi, Ph.D. Topiknya adalah “Kebijakan Prioritas Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, Dan Transmigrasi dalam Pembangunan Desa Tahun 2020-2024”. Kasubag Perencanaan BPSPM Pemprov Jabar Dede, dengan tema “Tata Kelola Desa Inovatif dan Kepemimpinan Kolaboratif antara Pemerintah Pusat, Provinsi, Kabupaten/Kota dan Perguruan Tnnggi”, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Provinsi Jawa Barat dengan topik “Gerakan Membangun Desa Juara Lahir Batin dengan Inovasi dan Kolaborasi” serta Ketua LPPM Unisba, Prof. Dr Atie Rachmiatie, M.Si dengan topik “Peran Unisba daiam Membangun Desa.” (tie)