BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Wakil Rektor Bidang Pembelajaran dan Kemahasiswaan Universitas Pasundan (Unpas), Prof. Dr. Cartono, M.Pd., M.T., menegaskan bahwa pendidikan adalah hak bagi setiap warga negara, termasuk bagi penyandang disabilitas.
Dalam upaya mewujudkan pendidikan inklusif, Unpas tengah mempersiapkan berbagai fasilitas, infrastruktur, serta kurikulum yang dapat mendukung kebutuhan mahasiswa disabilitas.
“Misalnya, untuk mereka yang memiliki keterbatasan fisik, kami berusaha menyediakan fasilitas dan infrastruktur yang memadai. Sementara itu, bagi yang memiliki keterbatasan intelektual, kami perlu mempersiapkan kurikulum dan dosen pendamping yang dapat memberikan dukungan,” ujar Prof. Cartono, dikutip dari LPM Jumpa Online Unpas, Minggu (22/9/2024), dilansir dari Unpas.ac.id.
Namun, Prof. Cartono juga menekankan bahwa persiapan ini masih dalam tahap awal, dan Unpas belum sepenuhnya siap untuk menerapkan pendidikan inklusif secara menyeluruh.
“Kami belum siap untuk menerapkan pendidikan inklusif bagi semua kalangan masyarakat,” tambahnya.
Unpas telah menerima laporan dari beberapa fakultas mengenai mahasiswa disabilitas yang ingin mengikuti kegiatan akademik.
Meskipun demikian, keputusan akhir terkait kesiapan menerima keterbatasan aksesibilitas diserahkan kepada mahasiswa dan fakultas.
“Kami mengembalikan keputusan kepada fakultas dan mahasiswa terkait kesiapan menerima keterbatasan aksesibilitas yang ada,” jelasnya.
Meskipun saat ini jumlah mahasiswa disabilitas di Unpas masih sedikit, universitas tetap berkomitmen untuk terus merencanakan peningkatan fasilitas yang lebih baik di masa mendatang.
Prof. Cartono menegaskan bahwa mahasiswa penyandang disabilitas akan didukung dengan kurikulum khusus, meskipun keterbatasan infrastruktur masih menjadi tantangan.
“Kedepannya, kami akan terus menyiapkan fasilitas untuk jangka panjang terkait hal ini,” tutupnya. (han)
