PANGANDARAN, WWW.PASJABAR.COM – Paguyuban Pasundan kembali meneguhkan kepemimpinannya dengan menetapkan Prof. Dr. H. M. Didi Turmudzi, M.Si., sebagai Ketua Umum Pengurus Besar (PB) Paguyuban Pasundan (PP) untuk periode tahun 2025–2030.
Pengukuhan tersebut berlangsung dalam gelaran Sawala Budaya ke-44 yang diselenggarakan di Pantai Indah Resort & Hotel Pangandaran, Jalan Kidang Pananjung 151, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat.
Acara inti Sawala yang terdiri dari Sawala I, Sawala II, dan Sawala III digelar pada Sabtu (30/8/2025).
Prosesi penetapan sekaligus pengukuhan Ketua Umum ditandai dengan penyerahan Naskah PGPP, rekomendasi, serta penyerahan bendera pataka sebagai simbol amanah organisasi.

Momen ini menjadi titik penting dalam perjalanan PP untuk merumuskan arah program dan strategi lima tahun mendatang.
Sawala Budaya ke-44 mengangkat tema “Pageuh Dina Jati Diri – Jembar Dina Mangfaat Ngangkat Martabat Bangsa”.
Tema tersebut merefleksikan komitmen PP untuk tetap teguh menjaga jati diri budaya Sunda. Sekaligus memperluas manfaat dan kontribusi nyata bagi bangsa Indonesia.
Dalam pernyataannya usai pengukuhan, Prof. Didi menyampaikan rasa syukur. Sekaligus tekad untuk menjalankan amanah tersebut dengan penuh tanggung jawab.

“Saya bersyukur kepada Allah, saya mendapat amanah ini dari sahabat-sahabat semua. Oleh karena itu ini adalah tugas yang tentu harus dijawab dengan berbagai program. Mudah-mudahan Allah memberikan kesehatan, kekuatan, sehingga saya bisa melaksanakan amanah ini dengan baik. Kami akan mencoba berjuang, bekerja keras sehingga apa yang diharapkan masyarakat, paling tidak mendekati apa yang menjadi tujuan, cita-cita organisasi Paguyuban Pasundan ini,” ujarnya.
Acara Sawala Budaya
Rangkaian Sawala Budaya ke-44 yang berlangsung sejak 29 hingga 31 Agustus 2025 ini dihadiri lebih dari 700 peserta.
Mereka terdiri dari pengurus cabang Paguyuban Pasundan yang datang dari berbagai daerah di seluruh Indonesia.
Kehadiran para peserta tidak hanya memperlihatkan kekuatan jaringan organisasi. Tetapi juga menjadi bukti nyata semangat kebersamaan untuk membangun dan mengembangkan PP.

Lebih dari sekadar forum pengambilan keputusan, Sawala Budaya juga menjadi wadah silaturahmi serta konsolidasi gagasan demi memperkuat eksistensi Paguyuban Pasundan di tengah masyarakat.
Dengan sejarah panjang sebagai organisasi kemasyarakatan yang berdiri sejak 1913, Paguyuban Pasundan terus berupaya menjaga keluhuran budaya Sunda sekaligus berkontribusi aktif dalam pembangunan bangsa.
Pengukuhan Prof. Didi untuk periode kedua kalinya ini diharapkan dapat memperkuat kesinambungan program. Serta memperluas jejaring kerja sama organisasi di tingkat nasional maupun internasional.
Dengan kepemimpinan yang baru diteguhkan, Paguyuban Pasundan menegaskan kembali perannya. Sebagai organisasi yang bukan hanya berakar pada budaya Sunda. Tetapi juga memiliki visi besar untuk mengangkat martabat bangsa. (han)












